Saya bersaksi bahwa Solo adalah kota yang tak pernah tidur. Sebagai
pembuktian, saya melakukan aksi begadangan dengan teman-teman di salah satu hek
di Jl. Slamet Riyadi tepatnya dekat AM-PM Cafe n’ Resto.
Saat malam tiba, nampaklah wajah Solo yang sebenarnya. Jahat,
lembut, kasar, penuh kasih, terpaksa, terlanjur. Merupakan sederet romansa yang
mneyelimuti langit malam kota berseri.
Sepanjang malam aku habiskan untuk berbincang, berdiskusi segala
hal –termasuk guyonan-guyonan ringan sebagai penyedap perbincangan kami saat
itu-. Bertemankan secangkir kopi yang lama-lama mendingin karena tak segera
disruput. (^_^)
Terpaan angin malam, membuatku menjaring banyak inspirasi penuh
hikmah. Pada saat yang sama, aku melihat satu kejadian cukup mengerikan yang
berhasil membuatku berteriak hebat karena mendengar suara, “ciiiittt ….
Bruuuuggg …. Sreeeeeettt,”. Aku serta merta meneriakkan kalimat istighfar
sambil tak lupa menutup telingan dan memejamkan mata.
“Sungguh tak ada yang bisa menghindar dari maut, sekalipun ia
bersembunyi dilubang semut.”
Semua berhamburan menuju muasal suara, pengunjung café, pejalan
kaki, penjual hek, tak terkecuali teman-temanku. Suasana jalanan pun berubah
hening, kendaraan berhenti. Semua mengerumuni seorang pemuda yang tergeletak
pasrah dibawah temaramnya lampu kota. Ya, dialah yang menjadi korban kecelakaan
itu.
Awalnya ignin menyalip kendaraan yang ada didepannya, tapi
malangnya ban sepeda motornya “nyelip” ke rel kereta yang melintang dijalan.
Oleng. Menyenggol kendaraan lain dan saking banternya , iapun terjatuh
ke jalan yang berlawanan. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, motornya sudah
rusak parah wajahnya pun juga masih harus terluka. Tapi ia beruntung, Tuhan tak
sedang menginginkannya untuk segara pulang. Mungkin saja ini adalah bentuk
kasih-Nya yang mewujud dalam sebuah teguran. Agar si pemuda itu lebih
hati-hati dan bagi semua yang masih
bergumul dengan malam. Yang seharusnya, malam menjadi saat-saat iindah untuk
bermunajat bukan untuk melakukan hal yang sia-sia.
Mau dikata “kehidupan malam itu jahat” memang benar. Tapi disisi
lain, sejahat-jahatnya kehidupan malam tetap mampu membuat hati-hati para
penongkrong tergugah. Bahwa kemanusiaan, tolong-menolong tetaplah menjadi yang
utama.
#solopunyacerita #solomalam
fotonya mana kakak?? :D
BalasHapuskita belum pernah foto berempat bang :-D juga kemarin itu gak sempet jeprat-jepret ,, maklum hp masih layar kuning hohoho
BalasHapuswkwkwk, okelah...
BalasHapus