Segala
puji bagi Allah yang masih mengizinkan akal ini untuk mengingat bagaimana
caranya membaca Al-Qur’an …
Segala
puji bagi Allah yang masih mengizinkan telinga ini untuk mampu mendengarkan
lantunan Al-Qur’an … Masih terngiang betapa indah saat dia diperdengarkan.
Segala
puji bagi Allah yang masih mengizinkan hati ini untuk merinduinya, rindu saat
membacanya.
Beruntunglah
kita yang termasuk lancar dalam tilawah, maka malaikat insya Allah akan bersama
kita saat membacanya. Sementara jika kita termasuk yang terbata-bata dalam
membacanya, ada 2 pahala bagi kita : pahala tilawah dan bersabar. Tetapi,
bagaimana kalau kita bukan termasuk keduanya?
Kita
tentu bertanya-tanya, apa yang mebuat Dia mencabut nikmat tilawah atas
kalam-Nya ? Mungkin Dia sedang menghukum kita yang terlalu sibuk dengan dunia.
Bersyukurlah, hukuman itu hanya di dunia dan nyawa masih dikandung raga
sehingga masih ada kesempatan untuk taubat dan memperbaiki diri.
Jika
kita membuka dan membaca Al-Qur’an, tentu tahu ayat untuk merayu-Nya. Ayat
apakah itu ? Ya, QS. Al-Hasyr : 22-24 adalah ayat yang patut untuk
diikhtiyarkan membacanya. Jika perlu baca sendiri, resapi maknanya lalu
teteskan air mata karena kalam-Nya adalah surat cinta yang mengandung banyak
berkah saat dibaca. Inilah cara untuk merayu-Nya dengan rayuan yang benar.
Ingatlah
… tak banyak yang diberi nikmat mampu membaca Al-Qur’an, terlebih dengan lancar
dan khusyuk. Semoga lisan kita selalu basan dengan dzikrul qur’an.
Selama
nyawa masih dikandung badan, yuk … mulai mencintai Al-Qur’an lalu khusyuk saat
bercengkerama dengannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar