21 April 2016
Moment seperti ini
pasti tidak bakal jauh-jauh dari teriakan emansipasi. Sebelumnya, cecerapa
bulan yang lalu, juga ada peringatan hari wanita internasional (women
international day). Nah hlo … sama-sama mendunia kan ya? (^_^) Topiknya
juga sama, emansipasi. Teringat akan pesan dari seorang R.A. Kartini, “Seorang
wanita itu harus berani mengentaskan dirinya dan memperjuang emansipasi tanpa
lupa dengan kodratnya ebagai perempuan.”
Jadi, bekerja bagi wanita itu boleh-boleh saja asala tidak
menjadikannya sebagai alasan untuk menggantikan laki-laki dalam mencari nafkah.
Karena perempuan diperbolehkan bekerja disini hanya sebatas membantu si suami
saja, tugas utama mencari nafkah ya tetap pada suami. Dan saat istri ingin membantu
suami dengan ikut bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup harus mendapatkan izin
dari suami, karena surga kita saat sudah menikah berada di suami. Alternatif
lain, jika suami tidak memperbolehkan kita bekerja diluar kita masih bisa
membuka usaha rumahan. Keuntungannya, istri tetap bisa mengurus rumah dan
mengawasi anak-anaknya.
Oiya, JADI WANITA ITU HARUS CERDAS hloo … Makanya, jangan malu
ataupun takut ataupun ogah berpendidikan tinggi. KARENA ANAK-ANAK KITA
NANTINYA BERHAK LAHIR DARI RAHIM IBU YANG CERDAS JUGA SHOLIHAH (^_^)
Semangat mencerdaskan dan mensholihahkan diri ya kakak (^_^)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar