Tahukah Anda apa itu birrul walidain? Pernahkah Anda
mendengarnya? Saya harap, paling tidak, Anda pernah mendengarnya dari guru
agama sewaktu SD dulu. Saya juga masih ingat, waktu SD guru agama saya selalu
mengatakan untuk berbakti kepada ayah dan ibu. Dan apapun sebutan untuk
keduanya. Make-Pake, Ayah-Bunda, Abi-Umi, Babe-Enyak, Bapak-Ibu, Papi-Mami,
Papah-Mama, Abah-Ambu, selama itu baik bagi mereka.
Dengan berbagai asumsi sederhana, tidak hanya guru agama, para
gurupun juga memberikan nasihatnya tentang perintah berbakti kepada orang tua.
Tidak jarang, nasihat tersebut disertai dengan hadits-hadits sebagai
penguatnya. Hadits itu berbunyi, “Ridha Allah tergantung pada ridha orang
tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” Hadits ini,
seringkali dikeramatkan oleh orang banyak. Siapapun yang mendengarnya pastilah
merasa takut, khawatir dan merinding. Mungkinkah diri ini bisa menjadi
kebanggaan mereka, yang berbakti kepada mereka, yang baik dan memberikan yang
terbaik bagi mereka? Jika ternyata marah kedua orang tua disetarakan dengan
marahnya Allah.
Selamanya seorang anak akan tetap menjadi anak, tidak ada kata
mantan anak. Mungkin kalau untuk mantan istri, mantan suami itu ada. Meskipun
orang tua kita bercerai, posisi kita tetap menjadi anak tercinta mereka, buah
hati mereka. Karena ikatan antara orang tua dan anak itu tidak hanya
berdasarkan pada aspek keturunan, tapi ada semacam ikatan emosional yang tak
habis dimakan zaman dan ikatan itu akan selalu melekat di antara orang tua dan
anak.
Dalam keadaan apapun, dimanapun dan kapanpun, ingat-ingatlah wajah
teduh kedua orang tua Anda. Wajah-wajah itulah yang selalu membuat kita
merinduinya. Ayah dan ibulah, manusia pertama yang kita lihat saat terlahir di
dunia, dan senantiasa menemani dalam keseharian kita. Suara mereka, meski kita
tidak melihatnya saat bayi, semakin lama semakin akrab di telinga kita. Maka
dari itu, nikmatilah setiap jengkal langkah birrul walidain kita. Dan
hendaklah kita selalu mendo’akannya dari semenjak mereka masih bisa untuk kita
lihat senyumnya sampai keduanya wafat, “Ya Allah, sayangilah kedua orang tuaku
sebagaimana mereka menyayangiku dan mendidikku waktu kecil, limpahkanlah selalu
kesehatan bagi mereka, lindungilah dimanapun mereka berada, serta hadiahkan
surga bagi mereka.” Aaamiin …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar