JellyPages.com

Senin, 02 Mei 2016

Diary Muslimah 2



17 April 2016

Dear … Begitu banyak aral yang melintang di sepanjang jalan hidup kita. Mulai dari internal sampai eksternal. Dan setiap kita pasti butuh seseorang yang nantinya mau memapah kita untuk bangkit melawan zaman yang semakin keroyokan ini. Dia adalah teman atau kawan atau sahabat.
Syukur Alhamdulillaah … Kau hadirkan padaku sahabat-sahabat yang baik hati dan niatnya. Yang ceria dan menceriakan. Yang berpikiran positif. Yang dapat menjadi BLACK BOX. Sebab ia yang tahu akan kebaikan terlebih keburukan kita, jangan lupa untuk menyematkan rasa “TAKE n’ Give”, maka persahabatan itu insyaa Allaah akan menjadi baik.
Memang adakalanya perselisihan itu terjadi karena setiap kita memmang mempunyai prinsip sendiri-sendiri. Inilah ajang bagi kita untuk BELAJAR SALING MENGERTI (^_^) Karena sahabat adalah anugerah dari Allaah yang patut untuk dijaga dan dipertahankan.

Sahabat-sahabat :


1.      Dimas anjar
2.      Idris panji
3.      Silver argo
4.      Arif alvan
5.      Ayatullah fikri
6.      Fathimah
7.      Rena



Minggu, 01 Mei 2016

Birrul Walidain …



Tahukah Anda apa itu birrul walidain? Pernahkah Anda mendengarnya? Saya harap, paling tidak, Anda pernah mendengarnya dari guru agama sewaktu SD dulu. Saya juga masih ingat, waktu SD guru agama saya selalu mengatakan untuk berbakti kepada ayah dan ibu. Dan apapun sebutan untuk keduanya. Make-Pake, Ayah-Bunda, Abi-Umi, Babe-Enyak, Bapak-Ibu, Papi-Mami, Papah-Mama, Abah-Ambu, selama itu baik bagi mereka.
Dengan berbagai asumsi sederhana, tidak hanya guru agama, para gurupun juga memberikan nasihatnya tentang perintah berbakti kepada orang tua. Tidak jarang, nasihat tersebut disertai dengan hadits-hadits sebagai penguatnya. Hadits itu berbunyi, “Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” Hadits ini, seringkali dikeramatkan oleh orang banyak. Siapapun yang mendengarnya pastilah merasa takut, khawatir dan merinding. Mungkinkah diri ini bisa menjadi kebanggaan mereka, yang berbakti kepada mereka, yang baik dan memberikan yang terbaik bagi mereka? Jika ternyata marah kedua orang tua disetarakan dengan marahnya Allah.
Selamanya seorang anak akan tetap menjadi anak, tidak ada kata mantan anak. Mungkin kalau untuk mantan istri, mantan suami itu ada. Meskipun orang tua kita bercerai, posisi kita tetap menjadi anak tercinta mereka, buah hati mereka. Karena ikatan antara orang tua dan anak itu tidak hanya berdasarkan pada aspek keturunan, tapi ada semacam ikatan emosional yang tak habis dimakan zaman dan ikatan itu akan selalu melekat di antara orang tua dan anak.
Dalam keadaan apapun, dimanapun dan kapanpun, ingat-ingatlah wajah teduh kedua orang tua Anda. Wajah-wajah itulah yang selalu membuat kita merinduinya. Ayah dan ibulah, manusia pertama yang kita lihat saat terlahir di dunia, dan senantiasa menemani dalam keseharian kita. Suara mereka, meski kita tidak melihatnya saat bayi, semakin lama semakin akrab di telinga kita. Maka dari itu, nikmatilah setiap jengkal langkah birrul walidain kita. Dan hendaklah kita selalu mendo’akannya dari semenjak mereka masih bisa untuk kita lihat senyumnya sampai keduanya wafat, “Ya Allah, sayangilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka menyayangiku dan mendidikku waktu kecil, limpahkanlah selalu kesehatan bagi mereka, lindungilah dimanapun mereka berada, serta hadiahkan surga bagi mereka.” Aaamiin …

Diary Muslimah 3



23 April 2016
REOR dan PELANTIKAN PENGURUS FKMB

 Subhaanallaah .. Semangat baru itu muncul saat dalam acara FKMB. Teringat pesan-pesan dari mas Ckamim penasehat FKMB, mantan presiden kampus, aktivis, pendiri Boyolali Reform Institute sekaligus sahabat PMII. Bahwa dalam hidup ini kita harus mempunyai 3 kunci kehidupan, yaitu LURUSKAN NIAT, IKHTIAR SECARA SEMPURNA dan TAWAKAL. Biasanya, orang-orang itu kebanyakan niat langsung tawakal tapi lupa ikhtiar secara sempurna. Ibarat kita pengen haji tapi Cuma pasrah saja sama Allaah yang ada keingininan itu keburu disabet orang. Jadi ikhtiarnya juga perlu, dengan apa ? Nabung dan amal sholih. Jika diambil contoh dari mahasiswa, kita mempunyai keinginan ber-IPK cumlaude tapi Cuma berpangku tangan tanpa usaha. Mana mau si hasil terbaik itu welcome sama kita. Bukankah sering dikatakan bahwa hasik terbaik itu tidak akan mengingkari usaha kita? Nah, lagi-lagi, ikhtiar itu penting. Terkonsep kan lebih enak daripada menunggu hasil yang tak pasti ? Setidaknya kalau kita sudah usaha maksial, hasilnya tidak akan jauh-jauh kok dari usaha kita, karena Allaah itu menghargai setiap usaha hamba-Nya.
Lalu masuk ke sesi pertanyaan, aku yang sudah mempunyai amunisi pertanyaan langsung saja angkat tangan dan angkat suara. “Bagaiman cara kita membuktikan bahwa kita bisa menggapai mimpi-mimpi kita kepada orang yang meremehkan kita?” Mas Ckamim tidak langsung menjawab, tapi ia melatih setiap anggota untuk mengutarakan konsep mimpi masing-masing. Ada yang mengartikan mimpi itu adalah harapan, khayalan, imajinasi, sesuatu yang harus dicapai, dll. Sampai pada giliranku, aku menjaab bahwa mimpi itu adalah saat Allaah mengatakan “ya” untuk mimpi itu bisa aku capai.. lanjut gilirannya mas Ckamim mengutarakan konsep mipinya dengan simpel, “Mimpi itu sesuatu yang sangat tidak bisa membuatku tidur.” Setelah itu, mas Ckamim mulai menjawab pertanyaanku, “Ya … buktikan saja, jangan peduli sama omongan orang lain. Memang biasanya, orang yang pengen sukses itu ada saja yang tidak menyukainya. Jadi intinya, fokus pada mimpimu dan jangan berkubang hanya sama omongan orang. Bisa-bisa nanti malah mematikan semangatmu. Cari motivasi dari sekelilingmu. Biasanya orang yang suka mencemooh usaha orang lain itu karena ia tidak melakukannya.”
Memang, setiap kita harus mempunyai konsep mimpi lalu percaya pada kekuatan mimpi itu sendiri, ikhtiar sebagai sarana kita untuk menggapai mimpi itu serta mulut yang tak penah berhenti untuk berdo’a. Semangat J
FKMB Bergerak … !!!

24 April 2016



Senyum-senyum semangat itu, terlihat jelas dipelupuk mataku. Dari saudara-saudara kita yang diberikan keistimewaan tersendiri oleh Allah. Saudara-saudara dari YPAC Prof. Dr. Soeharso, Surakarta.
Minggu pagi di CFD Jl. Slamet Riyadi, ak benar-benar mera tertampar oleh kenyataan. Lihat saja mereka, meskipun dengan berjalanpun mereka harus dibantu dengan kursi roda. Tapi semangat mereka begitu membara. Semangat melawan keterbatasan dan mengentaskan diri darin ketidakmampuan. Itu jelas mewujud dalam aksi pentas perkusi mereka.
Saat itu, sang ayah sekaligus motivator mereka, dengan duduk di kursi roda memanggil salah satu anak bernama Sarah. Dik sarah ini adalah contoh kecil dari potret kehidupan bahwa dengan keterbatasan tidak lantas menyurutkan kita untuk bisa berbuat lebih. Aku tak tahu-menahu penyebab apa yang menjadikan harus terduduk di kursi roda. Namun, perkiraanku, ia terkena polio karena tubuhnya yang nampak kurus.
Pagi itu bersama kawan-kawan perkusi dari YPAC, dik sarah melantukan sebuah lagu berbahsa Inggris dengan suara khasnya. Keberanian anak sekecil itu untuk tampil didepan orang banyak patut untu diapresiasi. Ia tidak malu, meskipun berkursi roda ia tetap menyanyi sampai lagu selesai dengan percaya diri. Sontak penontonpun memberikan tepuk tangan yang meriah kepada dik sarah, termasuk saya yang saat itu juga menyaksikan penampilannya.
Lalu kita yang diberikan kesempurnaan anggota tubuh ini, apa saja yang sudah kita lakukan ?

Happy Kartini’s Day !!!



21 April 2016

Moment seperti ini pasti tidak bakal jauh-jauh dari teriakan emansipasi. Sebelumnya, cecerapa bulan yang lalu, juga ada peringatan hari wanita internasional (women international day). Nah hlo … sama-sama mendunia kan ya? (^_^) Topiknya juga sama, emansipasi. Teringat akan pesan dari seorang R.A. Kartini, “Seorang wanita itu harus berani mengentaskan dirinya dan memperjuang emansipasi tanpa lupa dengan kodratnya ebagai perempuan.”
Jadi, bekerja bagi wanita itu boleh-boleh saja asala tidak menjadikannya sebagai alasan untuk menggantikan laki-laki dalam mencari nafkah. Karena perempuan diperbolehkan bekerja disini hanya sebatas membantu si suami saja, tugas utama mencari nafkah ya tetap pada suami. Dan saat istri ingin membantu suami dengan ikut bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup harus mendapatkan izin dari suami, karena surga kita saat sudah menikah berada di suami. Alternatif lain, jika suami tidak memperbolehkan kita bekerja diluar kita masih bisa membuka usaha rumahan. Keuntungannya, istri tetap bisa mengurus rumah dan mengawasi anak-anaknya.
Oiya, JADI WANITA ITU HARUS CERDAS hloo … Makanya, jangan malu ataupun takut ataupun ogah berpendidikan tinggi. KARENA ANAK-ANAK KITA NANTINYA BERHAK LAHIR DARI RAHIM IBU YANG CERDAS JUGA SHOLIHAH (^_^)
Semangat mencerdaskan dan mensholihahkan diri ya kakak (^_^)