Saudaraku
yang dirahmati Allah
Sebenarnya,
dalam mewujudkan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya itu tidaklah sulit. Tidak
harus langsung dengan aksi yang besar atau muluk-muluk. Jika berangkat dari
hal-hal yang kecil itu sudah menjadi dasar perwujudan cinta terhadap Allah dan
Rasul-Nya, mengapa tidak.
Seperti halnya, ketika kita makan
dan minum. Jika menelisik adab makan-minumnya Rasulullah maka yang ada adalah
makan dan minum itu tidak boleh sambil berdiri. Hendaknya duduk, tegak, tidak
bersandar. Kenapa ? agar makanan dan minuman itu dapat dicerna dengan sempurna
sehingga mengurangi risiko terjadinya penyakit. Sebab sudah diterangkan dalam
QS. An Nisa’ : 59 “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul (Nya),…” berdasarkan ayat tersebut, makan dan minum sesuai adabnya itu
sudah sekaligus menaati perintah Allah dan ajaran Rasulullah shallallahu
‘alaihi nabiyyil ummiy wa alihi wa sallam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
nabiyyil ummiy wa alihi wa sallam pun bersabda, “Janganlah kalian minum sambil
berdiri. Barangsiapa lupa sehingga minum sambil berdiri, maka hendaklah ia
berusaha untuk memunatahkannya.” (HR.Ahmad). Dalam riwayat lain Beliau juga
bersabda bahwa sesungguhnya aku tidak makan sambil bersandar.” Lagipula , duduk
bersandar itu sepertinya duduknya orang-orang yang sombong. Na’udzubillahi min
dzalik.
Kanjeng Rasul saja sudah memberikan
contoh sedemikian baiknya sekaligus menyehatkan, apakah kita sebagai umat
Beliau tidak ingin meniru? Meskipun terlihat masalah sepele, namun tidak
bagi orang yang benar-benar ingin mewujudkan cinta dan mencontoh Rasulullah shallallahu ‘alaihi nabiyyil ummiy wa alihi wa sallam dalam segala
aktivitasnya.
Salam
semangat cinta saudaraku
Annisa
El Muna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar