Saudaraku
yang dikasihi Allah
Tahukah
kalian bahwa dalam berTuhan itu, tidak memerlukan cara yang ribet-ribet, Gus
Dur bilang, “Gitu aja kok repot.”. Allah memang menuntut haknya sebagai Tuhan.
Tetapi kita sebagai makhluk punya cara tersendiri untuk memenuhi hak-Nya.
Bagaimana?
Begini,
dalam aspek berdo’a, ia terlaksana tidak hanya ketika kita akan wudhu, wudhu,
selesai wudhu, shalat, selesai sholat, mau makan, selesai makan, mau masuk
kamar mandi, keluar kamar mandi, dll. Tetapi dalam setiap aktifitas kita, jika
kita mau meresapi makna berdo’a lebih dalam maka yang ada adalah bahwa setiap
yang kita lakukan juga termasuk ladang berdo’a. Seorang penulis mengekspresikan
caranya berTuhan dengan tulisan termasuk bermaksud berdo’a agar atas apa yang
ia baca, lihat, dengarkan, tidak lantas lenyap begitu saja tanpa tilas. Ia
berdo’a agar apa yang ia tulis bisa menjadi bahan untuk ia mengulang-ngulang
kembali apa yang sudah ia temukan dari melihat, membaca, mendengarkan, dll.
Juga dalam harap tak wujud, tulisan itu semoga saja bisa manfaat bagi khalayak.
Seorang yang tahu hari sudah mendung, kemana ia hendak pergi masuk akalnya ia
membawa payung. Hujan pun turun, pastinya payung itu terpakai. Nah, dalam
konteks ini, orang tersebut dalam makna yang lebih dalam, termasuk melakukan
sebuah permintaan, menyeru, berdo’a agar ia tidak kehujanan. Sederhananya,
orang tersebut meskipun tanpa sadar sudah memenuhi hak Tuhannya. Sehingga,
dengan memakai payung, hujan tidak akan membuatnya kuyup.
Ada
juga, ia yang penyair menyebut puisi
sebagai ekspresi do’a paling lembut. Sebab menurutnya, paham bercakap dengan
Tuhan melalui puisi mampu menyimpan hasrat paling pasrah atas
keharap-cemasannya. Lalu terpetik satu ayat dalam QS. Al Baqarah: 185,”Allah
menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu…”.
Sebegitu sayangnya Allah kepada manusia sebagai mukallaf, sehingga dalam
melaksanakan syari’at tidak dituntut pelaksanaan diluar kesanggupannya.
Bukankah
dalam do’a yang tersirat dari segenap aktivitas manusia termasuk usaha dalam
memenuhi hak Tuhannya ?
Salam
istiqomah kawan… :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar