JellyPages.com

Kamis, 05 November 2015

Cara Ber-Tuhan



Saudaraku yang dikasihi Allah
Tahukah kalian bahwa dalam berTuhan itu, tidak memerlukan cara yang ribet-ribet, Gus Dur bilang, “Gitu aja kok repot.”. Allah memang menuntut haknya sebagai Tuhan. Tetapi kita sebagai makhluk punya cara tersendiri untuk memenuhi hak-Nya. Bagaimana?
Begini, dalam aspek berdo’a, ia terlaksana tidak hanya ketika kita akan wudhu, wudhu, selesai wudhu, shalat, selesai sholat, mau makan, selesai makan, mau masuk kamar mandi, keluar kamar mandi, dll. Tetapi dalam setiap aktifitas kita, jika kita mau meresapi makna berdo’a lebih dalam maka yang ada adalah bahwa setiap yang kita lakukan juga termasuk ladang berdo’a. Seorang penulis mengekspresikan caranya berTuhan dengan tulisan termasuk bermaksud berdo’a agar atas apa yang ia baca, lihat, dengarkan, tidak lantas lenyap begitu saja tanpa tilas. Ia berdo’a agar apa yang ia tulis bisa menjadi bahan untuk ia mengulang-ngulang kembali apa yang sudah ia temukan dari melihat, membaca, mendengarkan, dll. Juga dalam harap tak wujud, tulisan itu semoga saja bisa manfaat bagi khalayak. Seorang yang tahu hari sudah mendung, kemana ia hendak pergi masuk akalnya ia membawa payung. Hujan pun turun, pastinya payung itu terpakai. Nah, dalam konteks ini, orang tersebut dalam makna yang lebih dalam, termasuk melakukan sebuah permintaan, menyeru, berdo’a agar ia tidak kehujanan. Sederhananya, orang tersebut meskipun tanpa sadar sudah memenuhi hak Tuhannya. Sehingga, dengan memakai payung, hujan tidak akan membuatnya kuyup.
Ada juga, ia yang penyair menyebut  puisi sebagai ekspresi do’a paling lembut. Sebab menurutnya, paham bercakap dengan Tuhan melalui puisi mampu menyimpan hasrat paling pasrah atas keharap-cemasannya. Lalu terpetik satu ayat dalam QS. Al Baqarah: 185,”Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu…”. Sebegitu sayangnya Allah kepada manusia sebagai mukallaf, sehingga dalam melaksanakan syari’at tidak dituntut pelaksanaan diluar kesanggupannya.
Bukankah dalam do’a yang tersirat dari segenap aktivitas manusia termasuk usaha dalam memenuhi hak Tuhannya ?
Salam istiqomah kawan… :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar