JellyPages.com

Minggu, 31 Mei 2015

Muhasabatunnafs

Assalamu'alaikum sahabat sahabati
sejenak mengheningkan diri yuk... smile emotikon
Seringkali mata-mata kita ini salah melihat kemudian menafsir yang tidak-tidak kepada orang lain yang mejadi objek pandangan. Padahal, bisa saja apa yang kita lihat itu memiliki arti yang sebaliknya.
Satu cerita, ada seorang kaya, yang memiliki sederet mobil, rumah gedong, juga sederet motor yang tak tanggung-tanggung harganya. Tapi shodaqohnya itu hlooo, LUAR BIASA. Lalu, datang seorang pemuda awam yang melihat kondisi semacam itu. Ia bertanya-tanya, dengan harta sedemikian banyaknya apa amal ibadahnya juga banyak?
Dengan kelembutan hati yang penuh, seorang kaya itu memberikan palajaran yang syarat makna. Bahwa ketika seorang awam tadi disuruh membawa segelas air dalam suatu perjalanan menggunakan mobil, maka yang harus diperhatikan adalah bagaimana agar air itu tidak tumpah. Tentu saja dalam sebuah perjalanan tak akan ada kata "lurus-lurus aja", bergelombang, naik-turun,berlubang, sudah tentu.
Seorang kaya tadi memberikan penjelasan bahwa kita yang mendapat kesempatan untuk bisa menatap langit luas, menjejakkan langkah di bumi Allah ini, menghirup udara yang gratis, suatu saat nanti juga harus mempertanggungjawabkan seluruh perbuatan yang pernah dilakukan. Kaya-miskin, sehat-sakit, pandai-kurang pandai sejatinya semua adalah cobaan dari Allah yang penuh nikmat: jika kita pandai memaknai dan mengambil hikmahnya. Tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkan nikmat-nikmat Allah itu agar bisa bermanfaat atau malah hanyut dalam kenikmatan yang hanya bersifat sementara itu. Sebab adanya kita didunia ini adalah untuk memburu Ridho-Nya, tujuan utama yang In sya Allah berbuah Jannah. kiki emotikon
Wahai jiwa, yang setiap detiknya tak pernah lepas dari pengawasan 2 malaikat : Raqib dan'Atid
Sudilah kiranya, kita yang hanya selembar ruh ini mau belajar melembutkan hati, menjernihkan pikir, mengolah rasa, berhusnudzon
Bahwa setiap apa-apa yang ada didunia ini memiliki makna tersendiri
Cerita di atas agaknya menjadi pelajaran bagi kita agar tidak main hakim sendiri dengan hasil penglihatan, tanyakan dulu sama Allah ; jika kita sudah berani 'ngrasani" orang lain, coba kembalikan pada diri sendiri, "Ya Allah, amal apa yang bisa aku jadikan "pesangon" untuk mendapatkan Ridho-Mu? Seorang kaya itu telah memenuhi kewajibannya untuk bershodaqoh, Rabb... sedang aku, sedikitpun belum pernah memenuhi kewajibanku untuk bershodaqoh. Ampuni aku Ya Allah, yang telah berprasangka buruk kepada beliau ..."
Sahabat sahabati, memang baiknya kita lebih dulu melihat dan menilai pada diri sendiri: introspeksi, sebelum kita melihat dan menilai orang lain.
Belajar husnudzon dan mari tingkatkan sikap muhasabatun nafs kiki emotikon
Happy Jum'ah Mubarok, gurlz !!!
setelah surah Ya sin dan sholawat Nabi, yuk melanggengkan surah Al Kahfi
Baarokallaahu lakum
Salam cinta dari bumi Salatiga
# 15 Mei 2015, Jum'ah di akhir bulan Rajab
oleh : Santri penghuni kamar pojok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar