(Part 1)
Berbahagialah
kalian yang sudah menemukan pasangan halalnya. Kemana-mana sudah tidak akan
baper lagi, karena sudah memiliki SIM (Surat Izin Menikah). Betapa terharunya
saat melihat kau dihalalkan olehnya, sang pangeran hati, lewat jabat akad
dengan ayahanda. Hanya 5 menit saja, kau sudah sah menjadi milik orang lain. Sekarang,
salaman, gandengan, boncengan sudah halal dilakukan. I proud of you with your
choice.
This
is your new travelling in your life. Dan kali ini, travellingmu akan lebih
berwarna. Tempat yang kau tuju juga akan lebih istimewa. Karena mulai hari ini
dan seterusnya, dia akan selalu bersamamu.
Sahabat,
do’aku untukmu sepenuh udara. Semoga Allah menyempurnakan kebahagiaan kalian
dan menjadikan pernikahan kalian sebagai wujud ibadah kepada-Nya. Baarokallaahu
lakum …
(Part 2)
Menikah
memang memangkas seluruh aktivitas muda-mudi. Tapi disisi lain ada banyak
kematangan yang didapat sebagai insan yang utuh. Dan Allaah, tidak akan
memiskinkan pemuda-pemudi yang berusaha menjaga agamanya dengan menikah.
“Bersegeralah
menikah, tapi bukan tergesa-gesa.”
“Menikah itu
menghalalkan yang haram.”
(Part 3)
Cinta itu
bukanlah termasuk syaratnya menikah. Tapi tanpa cinta, pernikahan tidak akan
terasa nyaman. Betapa beruntungnya orang-orang yang mendapatkan anugerah cinta
dan mampu mengelolanya. Sebab cinta diturunkan oleh Dia Yang Maha Cinta.